BAB 14 Aliran Sisi Penawaran

Pada tahun 1971-1973 perekonomian Amerika Serikat mengalami boom karena kebijaksanaan fiskal dan moneter yang ekspansif pada periode-periode sebelumnya, sesuai ajaran Keynesian.Tingginya inflasi nampaknya menghendaki pembatasan kebijaksanaan fiskal dan moneter yang ekspansif. Tetapi goncangan penawaran telah menyebabkan berkurangnya produksi nasional, dengan demikian juga sulit untuk membatasi kebijaksanaan-kebijaksanaan fiskal dan moneter tersebut.
 Pada tahun-tahun sebelumnya kebijaksanaan moneter yang restriktif cukup ampuh dalam memerangi inflasi. Bahkan pada akhir tahun 1974, pada saat resesi mulai jalan, pemerintah Amerika Serikat masih mempertimbangkan suatu program peningkatan tingkat pajak untuk memerangi inflasi. Tetapi yang betul-betul dilaksanakan tahun 1975 adalah kebijaksanaan fiskal yang ekspansif. Sebagaimana dampaknya, perekonomian bergerak cepat (terjadi recovery) dan tingkat pengangguran dapat ditekan. Hanya saja, sekarang tingkat inflasi sangat tinggi. Keadaan menjadi lebih parah sewaktu gelombang kenaikan harga-harga minyak kedua pada tahun 1978 kembali menghantam perekonomian Amerika Serikat.
Dalam menghadapi inflasi yang semakin tinggi tersebut pemerintah Amerika Serikat mencoba mengadopsi kebijaksanaan moneter yang baru, sesuai ajaran monetaris, yang terkonsentrasi pada usaha menahan laju pertumbuhan stok uang.Namun, di ukur dari tingkat pengangguran yang diakibatkannya, resesi ini dinilai yang terburuk sejak depresi besar-besaran tahun 30-an. Pada akhir tahun 1982 akhirnya pemerintah mengabaikan rencana pembatasan uang sesuai anjuran kubu monetaris, melainkan membiarkan jumlah uang beredar tumbuh cukup tinggi untuk memerangi resesi yang dihadapi.
 Kesimpulannya, aliran monetaris memang pernah berhasil meyakinkan orang bahwa stok uang sangat erat kaitannya dengan aktivitas-aktivitas ekonomi. Kebijaksanaan monetaris lahir di Amerika Serikat, tetapi negara yang melaksanakan kebijaksanaan sesuai dengan resep monetaris ini bukanlah pemerintahan Amerika Serikat sendiri, melainkan pemerintahan Thatcher di Inggris.


A.    TOKOH-TOKOH ALIRAN SISI PENAWARAN

Menurut Harold McCure dan Thomas Willet (1983), aliran sisi penawaran dapat dibedakan atas dua kelompok, yaitu “kelompok utama” dan “kelompok radikal”

Kelompok aliran utama diwakili Martin Feldstein (Harvard University) & Michael Boskin (Standford University). Kelompok ini menekankan perlunya insentif pajak dlm memacu pertumbuhan ekonomi lewat dampaknya terhadap tabungan & investasi. Kelompok utama banyak menganalisis dampak perubahan pajak terhadap penawaran labor serta dampak program keamanan sosial (social security) terhadap jumlah tabungan.

Kelompok radikal adalah kelompok yg mendapat publisitas lebih banyak. Kelompok ini menyatakan bahwa pemotongan pajak akan memberikan dampak positif terhadap tabungan, investasi, dan penawaran tenaga kerja serta penerimaan total yg lebih banyak dari pajak. Kelompok radikal pada intinya mengajukan dua preposisi :                                                                           
1. Pemotongan pajak akan memberi dampak besar terhadap produktivitas kerja sehingga secara total penerimaan dari pajak akan meningkat.                                                                       
2. Program pemotongan pajak memberi dampak positif dlm meningkatkan laju pertumbuhan output & menguangi inflasi. Kelompok ini diwakili oleh Arthur Laffer dan George Gilder.

Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa aliran sisi penawaran muncul tahun 1970-an, dan semakin populer tahun 80-an dimasa pemerintahan Reagen di Amerika Serikat. Karena pandangan pakar-pakar aliran sisi penawaran langsung dijalankan oleh Reagan, maka pandangan ekonomi mereka juga sering dijuluki Reagonimics. Bagaimanapun, tidak ada definisi yang spesifik dari Reaganomics ini selain kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah Reagan, terutama tahun 1981-1982. Kebijaksanaan yg dianut oleh Reagan untuk menghadapi inflasi & kelesuan ekonomi pada tahun 80-an sesuai anjuran aliran baru Dikenal dengan sisi penawaran (supply-side economics).



B.     PERBEDAAN PANDANGAN KEYNESIAN DAN MONETARIS

Dalam mengatasi masalah-masalah ekonomi kubu keynesian lebih menyukai kebijaksanaan fiskal yg bersifat ekspansif. Sementara itu, kubu monetaris lebih menyukai kebijaksanaan moneter yg kontraktif-konservatif. Namun keduanya sama-sama melihat perekonomian dari sisi permintaan.
Aliran sisi penawaran percaya bahwa yg harus diberi perhatian utama bukan segi permintaan seperti yg dilakukan kubu keynesian maupun monetaris melainkan sisi penawaran.
Motto kerja aliran sisi penawaran, lebih baik meningkatkan pendapatan nasional melalui pemanfaatan sumber daya penuh, daripada mencoba menekan atau meredakan fluktuasi ekonomi. Kesempatan kerja penuh sangat besar artinya bagi pemikr-pemikir aliran sisi penawaran.
Dlm mengatasi inflasi dan pengangguran, jalur yg ditempuh oleh aliran sisi penawaran melalui program penurunan pajak. Alasannya turunnya pajak akan menambah gairah investasi, yg akan mendorong peningkatan dlm produksi. Dengan meningkanya produksi, masalah pengangguran dapat diatasi, dan sekaligus inflasi dapat diredakan.
Tekanan utama aliran penawaran adalah kebijaksanaan pertumbuhan jangka panjang. Hal itu dilakukan dengan mempromosikan kesempatan kerja penuh dan perubahan teknologi.

Robert A. Mundel juga disebut sebagai peletak dasar “ekonomi sisi penawaran” Mundel menawarkan penggunaan kombinasi kedua kebijakan fiskal dan moneter. Kebijakan moneter dilakukan dlm bentuk kebijakan uang ketat untuk membendung inflasi. Kebijakan fiskal dilaksanakan dengan menggunakan program pengurangan pajak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Mundel berjasa mengatasi penyakit stagflasi serta kontribusinya dlm meletakkan dasar bagi teori yg mendasari kebijakan praktis dlm perekonomian terbuka, perdagangan internasional.





C.    PROGRAM PENURUNAN PAJAK DAN ANGGARAN BERIMBANG

Kebijaksanaan yang dilancarkan negara-negara penghasil minyak yang tergabung dalam OPEC telah menggoncang perekonomian Amerika Serikat dua kali. Goncangan pertama terjadi pada tahun 1973/1974. Pada goncangan pertama ini harga-harga minyak naik sampai empat kali lipat dalam sekejap. Akibatnya perekonomian di negara-negara Industri mengalami resesi yang sangat parah, terburuk sesudah depresi besar-besaran tahun 30-an. Goncangan kedua terjadi tahun 1979/1980, juga oleh kenaikan harga-harga minyak. Akibat dari goncangan tersebut harga-harga jadi naik, dan inflasi melambung.
Kebijaksanaan dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk peningkatan output nasional sekaligus membuka kesempatan kerja serta menekan laju inflasi, cara yang dianjurkan untuk ditempuh cukup banyak, antara lain:
(1) mendorong masayarakat untuk lebih rajin menabung ;
(2) menurunkan tingkat pajak;
(3) mendorong masyarakat untuk lebih berani mengambil resiko dalam berusaha ;
(4) mendorong mobilisasi angkatan kerja, dan
(5) mendorong masyarakat untuk lebih banyak bekerja di sektor riil.

Aliran sisi penawaran percaya bahwa pemotongan pajak tidak akan menyebabkan berkurangnya pro-duksi nasional, tetapi justru akan meningkatkannya.
Aliran sisi penawaran percaya bahwa program pemotongan pajak akan menguntungkan semua pihak. Pekerja memeperoleh pendapatan sesudah pajak (income after tax) yg lbh tinggi. Pemerintah juga memperoleh penerimaan total pajak yg juga lebih besar. Jam kerja yg lama berarti output nasio-nal akan meningkat, & perekonomian akan berkembang.
Pada masa pemerintahan Reagan dilakukan apa yang disebut tax revolt, yaitu program pembatasan berbagai bentuk pajak, yang disertai jaminan konstitusi amandemen bahwa pengeluaran pemerintah harus berimbang dengan penerimaan (balance budget). Amandemen anggaran berimbang mempunyai target agar pengeluaran pemerintah diturunkan hingga 20 persen dari GNP. Dengan pematokan seperti itu, berarti pengeluaran pemerintah hanya mungkin jika GNP naik. Pendukung program yang bersifat balance budget antara lain Alan Blinder dan Douglas Holtz Aeakin, serta Herbert Stein. 
D.    KESIMPULAN

Kesimpulannya, pemikir-pemikir aliran sisi penawaran mempercayai bahwa dampak positif penggunaan dana sendiri oleh swasta terhadap peningkatan output nasional,perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lebih besar  dibandingkan dengan keadaan ketika pajak dikumpulkan terlebih dahulu untuk kemudian dialokasikan oleh pemerintah untuk berbagai program pembangunan
Pendekatan sisi penawaran lebih dianggap sebagai perkembangan dlm kebijaksanaan ekonomi daripada teori ekonomi. Hal ini tidak lain karena pendekatan sisi penawaran ini tidak dianggap sebagai teori umum sebagaimana yg ada pada teori-teori klasik atau keynes.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.