•Kelompok Pesimis mengatakan SDA langka.
•Langka adalah jumlah barang yang diminta lebih banyak dp yang
ditawarkan atau yang
tersedia
•Persediaan SDA diartikan
volume SDA yang sudah diketahui dan dapat diambil dg mendatangkan
keuntungan pada tingkat biaya pro
•Produksi dan tingkat harga tertentu.
Mengukur Langka atau tidak SDA
•Dengan melihat harga barang SDA dan nilai sewa ekonomis(economic
rent)
•Melihat satuan biaya produksi barang SDA
(Barnett dan
Morse)
•Royalty (economic rent) maupun elastisitas
subsitusi
•Barnett
dan
Morse setuju dg pendapat
Malthus dan Richardo bahwa peningkatan
produksi pertanian akan memerlukan dosis kapital dan tenaga kerja yang
lebih banyak
•Fisher
scarcity rent atau economic rent yaitu nilai sati satuan SDA yg masih ada di dalam bumi, sebagai alat pengukur kelangkaan yang lain
Pengukuran Ekonomi Terhadap KelangkaanBiaya Produksi
•Ekonom klasik (Richardo) maupun Neo Klasik
(Jevons) melihat peningkatan
biaya produksi berhubungan
dengan semakin berkurangnya
persediaan SDA
•Barnett dan Morse SDA secara ekonomis memang langka, dan makin langka shg mengganggu kehidupan manusia
Hipotesis Barnett dan Morse Kelangkaan SDA
•Bila biaya riil persatuan
output meningkat terus selama periode pengambilan
•Biaya komoditi yang
diambil relatif lebih tinggi dari pada biaya produksi komoditi lain
•Harga komoditi yang
diambil relatif lebih tinggi dp harga komoditi lain
Beberapa Alasan Mengapa SDA tidak Makin Langka
1. Karena adanya barang subsitusi bagi SDA
2. Karena adanya penemua baru dg dipa kainya metode ekplorasi baru, seperti metode geofisik, geokemis dan satelit.
3. Karena ada peningkatan
dalam impor meneral dan metal.
4. Perkembangan
teknologi
5 Recycling (daur ulang)
Harga Barang Sumberdaya Alam
•Makin
mahal harga barang sumberdaya makin langka sumberdaya tersebu
•Rent adalah harga bayangan satu satuan barang sumberdaya dalam persediaan.
•Bila tertarik pada kelangkaan maka rent lebih tepat sebagai alat ukurnya. Namun bila mengetahui banyaknya pengorbanandala memperoleh SDA, maka harga lebih tepat sebagai inikatornya karena harga sudah mencakup biaya produksi dan rent
•V.K
Smith menemukan bahwa laju penurunan harga barang sumberdaya itu semakin kecil, ini menunjukkan
keadaan sumberdaya semakin langka
Kelemahan pengukuran Biaya Produksi Menurut Brown Field
A. Biaya rata2 oleh Barnett dan Morse dalam mengukur kelangkaan merupakan indikator yang meragukan karena:
1. Dalam dunia yg berkembang terus, biaya rata2 tidak tepat digunakan untuk mengukur kelangkaan yg semakin meningkat karena karena tingkat teknologi berkembang terus.
2.Bahwa biaya persatuantidak
memperhitungkan
biaya2 pengambilan
sumberdaya di masa datang sebagai akibat dari meningkatnya
kelangkaan itu sendiri.
3. Biaya persatuan tidak dapat menjadi indek pengukur yg tepat, karena biaya pengambilan
di masa datang tidak dapat diperhitungkan
di sini
4. Biaya persatuan tidak mencerminkan
keadaan semakin berkurangnya
SDA
5. Biaya persatuan merupakan alat pengukur yg kurang tepat
B. Bahwa harga barang sumberdaya relatif lebih baik dp biaya persatuan sebagai pengukur kelangkaan SDA karena:
1.Harga riil barang sumberdaya lebih melihat ke depan dan mencerminkan
adanya biaya yg diharapkan di masa yg akan datang baik untuk eksplorasi, pene muan, maupun pengambilan.
2.Kemajuan teknologi mengalihkan
tanda2 kelangkaan SDA yg ditunjukan oleh harga riil barang sumberdaya. Conto akhir abad ke xix kayu menjadi langka, tetapi kemajuan teknologi telah dapat menjamin kestabilan harga barang.
3. Harga riil tidak menunjukkan adanya ke cendrungan semakin langkanya SDA yg memiliki sumberdaya pengganti.
4. Harga riil sumberdaya dapat meningkat atau menurun, yg berarti menunjukkan adanya kelangkaan, tergantung harga mana yang dipakai untuk membuat angka indek(price deplator). Oleh karena itu harga barang sumberdaya alam juga merupakan alat pengukur yang kurang jelas
C. Nilai dari SDA atau nilai SDA di tempatnya (in
situ resources), merupakan alat pengukur yg ketiga terhadap kelangkaan SDA. Nilai sewa ini lebih tepat menggambarkan kelangkaan SDA dp dua cara sebelumnya. Nilai sewa SDA pada umumnya meningkat beberapa puluh tahun yg terakhir, tetapi biaya produksi dan harga barang justru menurun, khusus nya kayu
Kelemahan Alat Ukur Nilai Sewa
1.Sulit mendapatkan
dat nilai sewa ekonomi dari SDA,
karena nilai sewa SDA itu tidak praktis dalam jangka pendek.
2.Nilai sewa lebih memperkirakan
kelang kaan SDA,
tetapi bekurangnya
SDA secara fisik belum tentu sejalan dengan kenaikan nilai sewa SDA sebagi cermin dari kelangkaan ekonomis
3.Sebagian SDA diusahakan memenuhi kepen tinganan umum, sehingga harga pasar tidak mencerminkan
penilaian yg sesungguhnya
erhadap SDA
3. Tidak Future Market untuk SDA, sehingga tingkat harga di masa datang hanya ditentukan oleh harapan saja (expectation)
4.SDA mempunyai aspek barang publik, yg penggkonsumsiannya tidak harus menge luarkan orang yg tidak sanggup bayar, dan kalau barang itu dikonsumsi tidak mengurangi yg tersedia untuk dikonsumsi orang lain, sehingga harga pasar kurang dapat mewakili
Elastisitas Subsitusi Sebagai Alat Ukur (oleh
Brown dan
Field)
•Elastisitas
subsitusi antara
faktor2 produk si khususnya kapital dan tenaga kerja apabila terdapat kelangkaan SDA.
Sumber daya yg langka dapat digantikan dg sumberdaya yg belum atau kurang langka. Dengan dapat saling menggantikan
ini kelangkaan salah satu sumberdaya tidak perlu dicemaskan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.