RESUME BAB 22
INVESTASI LANGSUNG LUAR NEGERI DAN PERUSAHAAN
MULTINASIONAL
Investasi Langsung Luar Negeri dalam OLI Framework
Investasi langsung luar negeri (FDI)
adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan
atau memperluas perusahaannya di negara lain. Biasanya, FDI terkait dengan
investasi aset-aset produktif, misalnya pembelian atau konstruksi sebuah
pabrik, pembelian tanah, peralatan atau bangunan; atau konstruksi peralatan
atau bangunan yang baru yang dilakukan oleh perusahaan asing. Penanaman kembali
modal (reinvestment) dari pendapatan perusahaan dan penyediaan pinjaman
jangka pendek dan panjang antara perusahaan induk dan perusahaan anak atau
afiliasinya juga dikategorikan sebagai investasi langsung. Oleh karena itu tidak
hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan control terhadap
perusahaan di luar negeri. Investasi asing langsung atau FDI menjadi salah satu
sumber pembiayaan (modal) yang penting bagi negara berkembang, dan mampu
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pembangunan melalui transfer asset
dan manajemen, serta transfer teknologi guna mendorong perekonomian negara.
FDI ini merupakan sumber pembiayaan
luar negeri yang paling potensial dibandingkan dengan sumber yang lain. FDI
lebih penting dalam menjamin kelangsungan pembangunaan dibandingkan dengan
aliran bantuan atau modal portofolio, sebab terjadinya FDI disuatu negara akan
diikuti dengan transfer of technology, management skill, resiko
usaha relatif kecil dan lebih profitable. FDI
juga membuka pasar dan jalur pemasaran yang baru bagi perusahaan, fasilitas
produksi yang lebih murah dan akses pada teknologi, produk, ketrampilan, dan
pendanaan yang baru.
Salah satu aspek penting dari FDI adalah
bahwa pemodal bisa mengontrol atau setidaknya punya pengaruh penting dalam
manajemen dan produksi dari perusahaan di luar negeri. Hal ini berbeda dari
portofolio atau investasi tak langsung, dimana pemodal asing membeli saham
perusahaan lokal tetapi tidak mengendalikannya secara langsung. Biasanya juga
FDI adalah komitmen jangka-panjang. Peningkatan dari FDI adalah akibat dari
pertumbuhan pesat perusahaan-perusahaan multinasional dalam ekonomi global.
Pendekatan “The OLI
Framework” yang dikemukakan oleh Dunning (1977, 1981) mengembangkan suatu
pendekatan dengan memadukan 3 teori utama FDI, yaitu: Teori Organisasi
Industrial, Teori Lokasi dan
Teori Internalisasi. Terdapat 3 kondisi yang harus
dipenuhi jika suatu perusahaan melakukan Penanaman Modal Asing, yaitu:
(1)
perusahaan harus
memiliki beberapa keunggulan kepemilikan dibandingkan perusahaan lain. Kondisi ini akan membuat suatu produk atau suatu
proses produksi perusahaan lain tidak memiliki akses didalamnya seperti hak
paten.
(2)
harus lebih menguntungkan
dengan menggunakan keunggulan tersebut dalam kombinasi dengan paling tidak
beberapa input (faktor) yang berlokasi di luar negeri. Kondisi ini akan membuatnya lebih menguntungkan
untuk memproduksi di luar negeri dibandingkan memproduksi di dalam negeri dan
mengekspornya ke luar negeri. Tarif, quota, biaya pengangkutan dan harga faktor
produksi yang murah merupakan keuntungan dari lokasi.
(3)
harus lebih
menguntungkan dengan memanfaatkan sendiri keunggulan-keunggulan tersebut daripada menjual
atau meyewakan ke perusahaan lain
(keuntungan internalitas pengendalian dan efisiensi).
Keuntungan
Kepemilikan Timbul Karena Knowledge-Based Assets
Penjelasan
variable meningkatkan konsep dari knowledge-based, firm-specific assets (FSAs).
Ini adalah asset kepemilikkan dari perusahaan seperti modal manusia dari tenaga
kerja, hak paten, hak cipta atau merk dagang, keterampilan manajemen atau
reputasi perusahaan. Alasan mengapa knowledge-based assets meningkatkan
investasi langsung luar negeri (FDI) dibanding physical capital assets ialah mudah
di transfer antar lokasi Negara. Contohnya, manager dapat mengunjungi banyak
fasilitas produksi dengan biaya yang rendah.
Transfer Modal
Pengetahuan Melalui Investasi Asing Luar Negeri
Kita dapat menyesuaikan model
persaingan tidak sempurna dalam produksi yang timbul dari asset
knowledge-based. Dua barang-barang ( X dan Y) diproduksi dari faktor tunggal,
tenaga kerja ( L), yang mana adalah persediaan tetap ( L= Lx + Ly) dan secara
internasional tak bergerak. Y diproduksi dengan return konstan oleh suatu
industri kompetitif, dengan fungsi produksi yang sederhana Y- Ly. Kita akan
mengukur nilai-nilai dalam kaitan dengan tenaga kerja. Harga tenaga kerja adalah 1, pada gilirannya
berarti py itu juga sama 1 ( 1 unit hasil tenaga kerja 1 unit Y). Untuk mulai
memproduksi X, suatu perusahaan harus membuat biaya-biaya F ( biaya
firm-specific) dan G ( biaya plant-specific) dalam kaitan dengan Y atau L. F
ditujukan pada knowledge-based
capital dimana gabungan dari input barang publik dalam sebuah perusahaan. F ditujukan
sebagai suatu R&D Investasi penting untuk mendisain suatu produk atau suatu
proses produksi.
Gambar
: keseimbangan Autarki
Gambar diatas
menunjukan suatu keseimbangan di mana perusahaan memproduksi X dengan laba
positif. Produksi Keseimbangan ada di A, dan perbandingan harga keseimbangan di
P. Suatu kurva indiferensi ditunjukkan tangen untuk P pada A. I menunjukkan
total pendapatan atau GNP dalam barang Y. Tetapi total pendapatan tenaga kerja
dalam Y hanya Lx + Ly- L- Y". Total pendapatan terdiri atas laba ( JY) ditambah
pendapatan tenaga kerja ( YO). Garis Anggaran untuk tenaga kerja garis Y dengan
slope P. Tangen Kurva indiferensi pada B menunjukkan konsumsi dan tingkat
kesejahteraan tenaga kerja. Divisi total keluaran antara pendapatan tenaga
kerja dan laba hanya suatu distribusi pengeluaran ekonomi tertutup.
Gambar : keseimbangan kesejahteraan dalam negeri
Gambar
diatas menunjukkan sebuah Negara asing disebut sebagai tuan rumah bagi
perusahaan multinasional (MNE). Asumsinya adalah MNE memaksimalkan laba dengan
memproduksi pada titik B pada harga ratio m. I adalah total GDP.
Basis dasar untuk Negara itu adalah antara manfaat dari transfer teknologi dan
biaya pengembalian laba. Keuntungan atau kerugian Negara tergantung pada titik A (konsumsi autarki) ke
C. Dari gambar diatas, ada dua kemungkinan. Jika konsumsi autarki ada di titik
A, Negara diuntungkan, jika di titik A', Negara itu rugi. Kondisi untuk
investasi multinasional meningkatkan kesejahteraan negara penyelenggara adalah
pada Pm < ACJ. Perusahaan multinasional harus menjual barang X
kurang dari rata-rata biaya produksinya pada saat autarki.
Secara
umum, Negara penyelenggara mendapat keuntungan dari investasi asing oleh MNE.
MNE akan mengggerakkan produksi luar negeri jika meningkatkan labanya,dimana
merupakan bagian dari arus pendapatan domestik. Ini tidak menyiratkan bahwa
negeri di sebuah Negara lebih kaya tetapi pemilik faktor produksi menggunakan
secara intensif dalam industri tertentu yang dibawa ke luar negeri mungkin dikhawatirkan
permintaan akan layanan agen mereka merosot. Dengan semua faktor penentu
perdagangan, kita harus ingat pembedaan antara total pendapatan suatu Negara
dan distribusi pendapatan antar berbagai kelompok di dalam masyarakat.
Analisis Kesejahteraan
Kita
menggunakan huruf yang ditulis dengan huruf a
dan m pada saat autarki dan investasi
langsung multinasional. Selanjutnya hurup p
dan c menunjukkan produksi dan
konsumsi. Dalam hal ini, kita melihat kondisi-kondisi yang menyiratkan
keutungan dari investasi asing langsung. Untuk keuntungan Negara asing dari
investasi langsung, konsumsi dengan MNE harus mengacu pada konsumsi dalam
keseimbangan autarki.
pfXcm + p?Y? ^P?X° +P?Y* (1)
Dengan MNE, batasan neraca perdagangan adalah nilai
produksi dikurangi kembalian profit yang menandai sama dengan nilai konsumsi.
Dalam autarki jumlah produksi harus sama dengan jumlah konsumsi.
p?X? +P?Y™ - it - p"Xc™ +p?Y? X; = Xc° Yap = Y« (2)
Persamaan ini dimasukkan ke dalam
ketidaksamaan Eq. (1) :
p?X? + P?Y™-Tt> P?X"+ p" Y% (3)
Bagian jadilah lebih sulit dan mungkin dilompati
tanpa kehilangan kesinambungan.
Sekarang mengurangi faktor tenaga L
dari kedua sisi Eq. (4) dan L dipecah ke dalam tenaga kerja yang dialokasikan
untuk X dan Y.
ip?X™ - L?)+ ( p?YZ - L™)-Tt>(P?X2 - Lemah)+ (
p™Yap ) (5)
Y diasumsikan untuk menjadi kompetitif,
constant-returns industri, maka laba adalah nol yang industri baik dengan maupun
tanpa MNE ( catat bahwa Py= P™= 1 model ini).
( p?Y% - LJ1)= ( p™yj - LJ)= 0 (6)
Persamaan (6) disederhanakan ke dalam Eq. (5),
yang sekarang ditertulis seperti :
( p™X™- Jika)- IT= ( pzmXp°- LI) (7)
Tetapi ini dapat disederhanakan lebih
lanjut, dengan mencatat bahwa istilah yang pertama didalam tanda kurung
mendatangkan laba dari MNE Asing. MNE itu memulangkan semua laba, istilah ini sama
dengan TT, dan demikian left-hand sisi Eq. (7) sama dengan nol. Sekalipun MNE tidak memulangkan laba itu,
tetapi masih memiliki sedikit laba, dan mereka tidak masuk ke kesejahteraan
dari penduduk asing. Penyamaan (7) kemudian menyederhanakan untuk
L* X°= [ p* - AC°]X;< 0 (8)
Terminologi Eq yang dikurung. (8) faktor ke luar
produksi autarki X, meninggalkan tanda sisi sebelah kiri dari ketidaksamaan
untuk tergantung pada suatu ungkapan sangat sederhana, harga yang dibebankan
oleh perusahaan multinasional kurang rata-rata biaya memproduksi pada autarki
yang baik. Seperti itu, suatu kondisi cukup untuk tidak ada hubunganya bermanfaat
bagi investasi langsung (karena ketidaksamaan di (dalam) Eq. (2) adalah bahwa
yang dibebankan pada multinasional suatu harga yang kurang dari rata-rata biaya
memproduksi X pada saat autarki.
Internalisasi
Internalisasi melibatkan pertanyaan
tentang mengapa suatu MNE ingin memanfaatkan asset luar negerinya dengan
terbuka atau memperoleh subsidi dibanding
hanya menjual atau perijinan hak-hak untuk eksploitasi asset itu bagi
perusahaan asing. Basis dasar sebagai variasi transaksi biaya-biaya melibatkan
menggunakan arm's-length pasar. Walaupun biaya-biaya transaksi terbuka subsidi
asing tinggi, biaya-biaya perijinan atau format lain transfer arm's-length
dapat ditingkatkan. Efek kesejahteraan MNE pada suatu Negara melibatkan
trade-off yang rumit antara meningkatkan efisiensi pengetahuan MNE dibanding
meningkatkan kekuaatan monopoli. Kompetisi antara perusahaan multinasional
menjaga biaya sampai biaya rata-rata adalah kondisi yang menguntungkan Negara penyelenggara
(asing).
Sumber keuntungan internalisasi (pertimbangan
untuk transfer asset secara internal) adalah gabungan input yang sama dari
public-goods. Banyak contoh keuntungan internalisasi dapat ditemukan pada literatur
perusahaan multinasional. (1) karena pengetahuan alami public-goods, nilai
asset pengetahuan dapat dengan mudah dihapuskan jika rahasia tersebut tidak dijaga di dalam
perusahaan. Knowledge-capital asset ditransfer secara internal disbanding arm,s
length. (2) asset penting dari MNE reputasi nya
untuk produk berkualitas. Contoh keuntungan internalisasi lainnya
dihubungkan dengan frekwensi dari spesialisasi perusahaan multinasional di
dalam) produk yang kompleks atau baru. (3) Sifat alami modal pengetahuan MNE's
(teknologi kompleks atau baru) tidaklah dikenal untuk seorang pembeli potensi
atau pemegang lisensi. Oleh karena itu, sulit untuk untuk meyakinkan pemegang
lisensi utuk nilai produk. (4) MNE tidak berwenang dalam menentukan bagaimana suatu produk akan dijual ke pasar
yang baru, sedangkan suatu perusahaan lokal (pemegang lisensi potensial) bisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.