PERDAGANGAN FAKTOR PRODUKSI


BAB 21
PERDAGANGAN FAKTOR PRODUKSI

21.1 PERDAGANGAN FAKTOR-FAKTOR
Kita telah mengasumsikan bahwa negara-negara mungkin memperdagangkan komoditas tetapi  tidak demikian dengan faktor produksi. Imobilitas faktor yang secara tradisional membedakan studi tentang perdagangan internasional dari perdagangan antar daerah. Para ekonom umumnya mengidentifikasikan perdagangan internasional menjadi tiga jenis :
1.       investasi asing langsung
2.       investasi portofolio, dan
3.       migrasi tenaga kerja.
Investasi asing langsung didefinisikan sebagai investasi di mana investor mengakuisisi mengendalikan substansi dalam sebuah perusahaan asing atau mendirikan anak perusahaan di negara asing. investasi asing secara langsung sehingga terlibat kepemilikan dan / atau kontrol dari badan usaha luar negeri. Perusahaan yang terlibat dalam investasi asing langsung dikenal dengan perusahaan multinasional atau korporasi trans-nasional.
situasi berikut dapat mengakibatkan harga-harga faktor yang sama antara kedua negara, sehingga memberikan insentif untuk faktor migrasi :
1.       jika teknologi produksi berbeda antar negara, ini tidak memungkinkan perdagangan tersebut akan menyamakan harga-harga faktor meskipun menyetarakan pada harga komoditas
2.      jika beberapa barang yang diproduksi dengan “increasing return to scale” maka perdagangan tidak akan menyamakan harga-harga faktor
3.      jika tarif atau biaya transportasi menghalangi perdagangan dari menyamakan harga komoditas,maka  harga-harga faktor akan berbeda antara negara.
4.      jika persaingan tidak sempurna atau pajak produksi ada di sektor tertentu, biaya marjinal faktor tidak akan sama antar negara
5.      jika ada faktor  produksi yang lebih dari barang yang diperdagangkan, dari perdagangan barang saja tidak cukup umumnya untuk menyamakan harga faktor.
Dengan tiga faktor dan dua komoditi, perdagangan dua komoditi secara umum tidak akan seimbang dengan harga ketiga faktor. Anggaplah bahwa hanya ada satu barang yang di produksi, X dengan dua faktor produksi (L dan K). Dan anggaplah bahwa negara H dan F hanya memperdagangkan satu komoditi. Ini jelas pada model yang sangat sederhana bahwa tidak akan bisa mengambil  keuntungan apapun dari perdagangan. Setiap negara setidaknya harus memiliki dua komoditi antara mereka untuk berdagang.  Pada situasi ini dijelaskan dalam Edgeworth-box, dalam kotak ini ditunjukkan dengan total modal dana tetap dunia dan tenaga kerja,menggabungkan  dana tetap dari kedua negara. Sudut kiri bawah menunjukkan negara H dan sudut kanan atas menunjukan negara F. Isoquant ditarik untuk produksi dari barang X di setiap negara. Jika kedua negara memiliki kesamaan teknologi, kemudian kurva kontrak diagonal pada kotak, namun teknologi yang identik tidak diperlukan untuk argumen.
Anggaplah bahwa titik E merupakan titik yang menggambarkan titik endowment untuk kedua negara. Nehara asal relatif diberkahi dengan modal, dan negara asing relatif diberkahi denga tenaga kerja. Pada titik E, isoquant X kedua negara tidak bersinggungan, dan isoquant X negara asal lebih curam dibanding negara asing. Diindikasi bahwa w/r lebih tinggi pada negara asal dibanding negara asing pada titik endowment. Fakta bahwa harga tidak sama pada kedua negara mengindikasikan bahwa adanya keuntungan yang belum tergarap dari perdagangan, sama seperti sebelumnya pada buku kita menunjukkan ketidaksamaan harga komoditas menunjukkan keuntungan yang belum tergarap dari perdagangan.
Perdagangan bebas dalam faktor produksi dimulai pada titik E. Mengarah pada ekuilibrium titik A, dimana rasio harga faktor adalah sama pada w/r. Negara H mengekspor modal,karena mereka berlebih pada hal tersebut,dan mengimpor TK agar mencapai titik A. Negara F mengekspor TK, karena berlebih pada faktor tersebut, dan mengimpor modal. Isoquant dari Xᶮo dan Xáµ–o adalah level produksi perdagangan bebas dari X pada kedua negara dan karena X tidak diperdagangkan,  mereka juga melakukan perdagangan bebas ditingkat konsumsi.
Ini sangat menarik dan penting menunjukkan pertukaran dari modal untuk TK tidak merupakan satu-satunya jalan yang mungkin untuk bergeser dari titik E ke titik A.

                                                                Xf2
                        E                                  B
                Xh2                 A                               Xh2
   Xf1              C                                 Xho
                                                Xfo
                                                                                                                       Of

 

                               K 

                                                 
                             oh                                  L                                               
                                                Gambar  21.1
21.2 TEORI KEUNTUNGAN DARI PERDAGANGAN
             K
                                    E
                                                   (w/r)*
                                            A
                                                       (w/r)*     X
               O                                                                L
Isoquant dari barang X ditunjukkan dalam daigram diatas. Titik A menjadi titik dimana rasio harga dari perdagangan bebas (w/r)* bersinggungan dengan X isoquant. Dengan demikian titik A pada gambar 21.2 sejalan dengan gambar 21.1. persinggungan garis melalui titik A sama dengan garis isocost. Memberikan biaya dari produksi Xpada harga faktor (w/r)*.  Ini kemudian menjelaskan bahwa, jika keuntungan dari kompetisi perusahaan menggunakan proporsi faktor A yang optimal untuk produksi pada perdagangan bebas adalah nol.kemudian menggunakan faktor proporsi autarki E untuk memproduksi  pada faktor harga di pasar bebas harus mengarah pada kerugian (keuntungan negatif).
analisis berikut dapat berhubungan dengan kedua negara, jadi kita akan menurunkan penggunaan subskrip untuk merujuk ke suatu negara tertentu. L dan K menunjukan negara yang tetap modal dan buruhnya.
                                           Lf = Ḹ + Lá´¹         Kf = K  + Ká´¹                         (21.1)
Keuntungan dari produksi tingkat output perdagangan bebas, X  dari input (Lᶠ, Kᶠ) pada harga perdagangan bebas ( w*,p*,r*) adalah 0.sementara itu keuntungan merupakan hasil dari autarki output X  dari (Ḹ,K) pada perdagangan bebas harga harus negatif.
 X  – r* Kf = 0  ≥ p*X  - w* Ḹ - r*K              (21.2)
           Pada kondisi autarki,produksi dari X sama dengankonsumsi dari X,  X : X  = X  . Pada perdagangan bebas, exkspor dari X (bisa jadi negatif,menunjukan bahwa X penting) sama dengan nilai impor dari faktor.
           p*( X  - X ) = w*Lá´¹ + r*Ká´¹  OR  p*X = p*X = w*Lá´¹ + r*Ká´¹ (21.3)
          jika persamaan 21.1 disubtitusikan ke persamaan 21.2, bisa dituliskan
                                           p*X  - w*Lá´¹ - r*Ká´¹ ≥ p*X                               (21.4)
          sekarang di subtitusikan dengan sisi kanan pada persamaan 21.3, maka
                                           p*X  = p*X                                             (21.5)
bisa dikatakan jika dengan perdagangan bebas pada komoditi dan faktor konsumsi perdagangan bebas menunjukkan lebih memilih untuk konsumsi autarki. analisis menetapkan bahwa perdagangan bebas barang dan faktor lebih unggul untuk autarki, meskipun kita menerapkan analisis untuk kasus khusus hanya satu barang dan dua faktor. keuntungan dari hasil perdagangan juga berlaku jika hanya sebagian dari barang dan faktor diperdagangkan.

21.3   PERDAGANGAN FAKTOR YANG DIPENGARUHI OLEH DISTORSI
Kita telah menekankan beberapa kali bahwa perdagangan yang disebabkan oleh distorsi tidak selalu bermanfaat. Pajak Produksi dan subsidi dapat menghasilkan perdagangan yang belum tentu meningkatkan kesejahteraan. Hal yang sama berlaku untuk perdagangan faktor, seperti yang akan kita lihat di bagian ini. Poin yang dibuat dalam bagian ini adalah penting bagi kebijakan, sejauh ini beberapa pemerintah telah sengaja mendidirikan hambatan perdagangan barang dalam rangka mendorong perusahaan asing untuk berinvestasi di negara mereka. Kita sekarang melihat bahwa, sekali hambatan untuk barang didirikan, memungkinkan faktor menjadi berlebih yang  dapat mengurangi kesejahteraan. Dengan hambatan perdagangan untuk menarik investasi asing ke suatu negara tidak mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan.
Ide dasar adalah sebagai berikut. Misalkan bahwa suatu negara memasang tarif impor barang padat kapital. Harga domestik barang sama dengan biaya domestik memproduksi  satu unit barang, lebih besar dari harga yang dibayarkan kepada orang asing untuk barang. (Tentu saja, konsumen domestik menghadapi harga lebih tinggi, penyimpangan harga domestik). Tarif pada barang padat modal dalam negeri meningkatkan kembali modal (Teorema Stolper-Samuelson). Sekarang anggaplah modal yang mengalir ke negara itu untuk menghasilkan barang menggunakan tarif. Yang terjadi adalah bahwa produksi dalam negeri mahal, menggantikan impor yang murah, dan untuk setiap unit impor telah digantikan oleh produksi dalam negeri, negara akan mengalami kerugian sama dengan perbedaan antara tingginya harga dalam negeri dan rendahnya harga negara asing. Tarif awal akan membahayakan bagi sebuah negara kecil, seperti yang kita lihat pada bab tentang tarif, dan impor modal sekarang memberikan efek berbahaya tambahan. Ini bisa disebut dengan "beban sekunder" dari tarif. Ketika harga domestik barang padat modal dan pengembalian modal meningkat dengan tarif, dengan demikian faktor perdagangan tidak menghasilkan keuntungan.
Hal ini mungkin tampaknya menjadi titik abstrak, namun pada kenyataannya, banyak negara dari waktu ke waktu sengaja mendidirikan hambatan impor sebagai kebijakan substitusi impor, berharap untuk menarik modal asing. Analisis terakhir kita menunjukkan bahwa ini adalah kebijakan yang sangat tidak bijaksana, kecuali dapat dibuktikan bahwa kebijakan tersebut akan mengatasi beberapa distorsi domestik lainnya.
Sekarang kita beralih ke analisis yang lebih formal. Pertimbangkan dua faktor dasar, dua barang dari modeHeckscher-Ohlin. Kita asumsikan bahwa negara mengimpor X, barang padat modal , dan tempatkan satu  tarif impor pada X. Kita mengasumsikan bahwa negara kecil dan karenanya menghadapi harga dunia tetap, p *. Jika kita memegang tarif tetap, maka harga domestik tetap, dan harga faktor domestik juga akan tetap  jika negara memproduksi dua barang (ingat dari Bab 8 bahwa harga barang menentukan harga faktor). Hubungan antara harga domestik dan dunia diberikan oleh persamaan :
px =px*(l + t)      py =py*                                                                      (21.6)
Huruf r  (membatasi) menunjukkan jumlah saat perdagangan barang, tetapi tidak faktor, diijinkan di bawah tarif. s melambangkan perdagangan ketika sejumlah kecil faktor perdagangan diijinkan . Serupa dengan bagian sebelumnya, tetapi menggunakan s bukan  f, Ls dan Ks akan menunjukkan jumlah L dan K yang benar-benar digunakan dalam produksi, sama dengan endowmen  dan  Jika ditambah impor Lm dan Km (yang akan diekspor jika nilai-nilai mereka negatif). Jika harga faktor domestik setara dengan harga-harga faktor asing sebelum tarif, seperti yang akan kita asumsikan, tarif pada barang padat modal menaikkan  keuntungan domestik untuk modal yang lebih tinggi dari keuntungan dunia dan penurunan keuntungan domestik untuk tenaga kerja dibawah keuntungan dunia.
Dalam model kompetitif, nilai keuntungan dari memproduksi dibatasi (hanya komoditi perdagangan) output sama dengan nol. Karena memungkinkan sejumlah kecil perdagangan faktor tidak berubah baik komoditi atau harga faktor dengan asumsi keuntungan dari memproduksi perdagangan faktor  pada harga nol. Ini memberi kita :

           pxXrp + PyYrp-w
-r  =pxXep +PyYsp-wLs - rKs = 0                      (21.7)

Menggunakan hubungan dalam Pers. (21.1) ( s digantikan dengan f), Persamaan. (21.7) dapat ditulis kembali sebagai :
pxXrp + PyYrp =PxXsp +PyYsp-wLtn -rKm                                              (21.8)
Menggunakan Persamaan. (21,6), Persamaan. (21.8) dapat ditulis kembali dalam  harga dunia :
        (21.9)
Istilah dalam tanda kurung siku di sisi kiri dari Pers. (21,9) adalah nilai produksi dengan harga dunia ketika tidak ada perdagangan faktor, yang harus sama nilai konsumsinya dalam keseimbangan ini. Istilah dalam kurung persegi di sisi kanan dari Persamaan. (21,9) adalah nilai produksi dikurangi pembayaran (penerimaan) untuk faktor-faktor yang diimpor, oleh keseimbangan kendala perdagangan (mirip dengan Persamaan. 21,3), sama dengan nilai konsumsi pada keseimbangan ini. Jadi, Persamaan. (21,9) dapat ditulis dalam bentuk jumlah konsumsi :
                          (21.10)
Untuk tujuan kesejahteraan, konsumsi harus dievaluasi pada harga domestik. Jadi, kita perlu mengganti harga dunia dalam Pers. (21,10) dengan harga domestik dari Persamaan. (21,6):
        (21.11)
Sisi kiri dari Pers. (21,11) adalah nilai konsumsi ketika hanya perdagangan barang yang diizinkan, sementara kuantitas pertama dalam kurung persegi di sisi kanan adalah nilai konsumsi ketika sejumlah kecil faktor perdagangan diperbolehkan. persamaan kedua di sisi kanan dalam kurung persegi ini adalah impor dari X dengan perdagangan barang-barang saja, dikurangi impor dari X dengan perdagangan faktor. Kita berharap kedua persamaan ini menjadi positif. Tarif impor pada X menimbulkan keuntungan pada faktor yang secara intensif digunakan pada X, dimana dalam kasus ini adalah modal, dan modal harus mengalir ke negara  atau tenaga kerja harus mengalir keluar. Ini menghasilkan efek Rybczynski (Bab 8), dimana negara berspesialisasi lebih lanjut dalam memproduksi barang padat modal dan karenanya mengurangi impor X.
Memungkinkan perdagangan faktor mengarah pada penggantian impor oleh produksi dalam negeri. Tarif ini menimbulkan biaya impor yang baik, sehingga meningkatkan kembali faktor  yang digunakan secara intensif dalam produksi, sehingga menghasilkan arus kas masuk dari faktor ini, dan menggantikan impor dengan produksi domestik. Tapi  perdagangan faktor menyebabkan memburuknya kesejahteraan sesuai dengan Pers. (21,11). Jika istilah tanda kurung kedua di sisi kanan adalah positif, maka konsumsi tanpa perdagangan faktor (sisi kiri dari Pers. (21,11) lebih besar dari nilai konsumsi dengan perdagangan faktor (istilah tanda kurung pertama di kanan sisi kiri) Seperti yang ditunjukkan pada awal bagian ini, perekonomian menggunakan produksi dalam negeri yang mahal untuk menggantikan impor yang mahal. Tapi ternyata harga impor telah terdistorsi oleh tarif,  impor sebenarnya murah dibandingkan dengan produksi dalam negeri.  Pada masing-masing unit impor yang digantikan, ekonomi mengalami kerugian  diantara perbedaan harga domestik, px (biaya unit produksi dalam negeri) dan harga dunia,  (biaya unit produksi barang dari luar negeri). Tapi, seperti yang terlihat dari Persamaan. (21,6), perbedaan ini adalah , mengalami perubahan dalam impor (istilah tanda kurung kedua di sisi kanan dari persamaan. (21.11)), sama dengan kerugian dalam kesejahteraan.

21.4     KEBIJAKAN PERDAGANGAN  TERHADAP LUAR NEGERI MEMILIKI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
Pada bagian ini, kita secara singkat membuat titik penting tentang tarif yang dicatat oleh Bhagwati dan Brecher (1980). Kita telah mencatat beberapa kali bahwa tarif dapat mengurangi pendapatan agregat dalam perekonomian kecil, juga memiliki efek redistribusi (pembagian kembali) yang kuat di antara kelompok pemilik faktor. Pertimbangkan situasi didalam negari, sebelum mengadopsi tarif impor,  apakah telah memiliki saham yang cukup besar dari investasi asing. Selanjutnya, anggaplah bahwa investasi ini tenggelam dalam pabrik dan peralatan tetap, yaitu, investasi tidak dapat "dilikuidasi" dan pindah kembali ke negara asing. Asumsikan bahwa investasi asing merupakan proporsi yang signifikan dari saham modal dalam negeri.
Dalam situasi seperti itu, efek tarif pada pendapatan total dari faktor produksi dalam negeri dapat lebih baik atau lebih buruk daripada efek yang diprediksi sebelumnya dalam buku ini. Jika impor barang adalah padat modal, maka tarif menguntungkan untuk modal sementara itu membuat tenaga kerja lebih buruk. Tetapi karena modal memiliki saham yang signifikan dari kepemilikan asing, keuntungan untuk modal sebagian besar ditangkap oleh orang asing. Faktor-faktor dalam negeri yang dimiliki bahkan lebih buruk daripada analisis standar (tidak ada kepemilikan asing). Di sisi lain, anggaplah bahwa barang impor padat karya, dalam hal ini tarif akan meningkatkan pendapatan riil buruh. Hal ini sebanding dengan kerugian agregat untuk modal, tetapi dalam kasus ini, kebanyakan dari mereka mengalami kerugian yang diserap oleh negara asing. Dengan demikian, keuntungan untuk pekerja dalam negeri mungkin melebihi kerugian modal dalam negeri, dan pendapatan agregat dalam negeri mungkin meningkat.
Dalam kasus terakhir ini, tarif memiliki efek negatif pada pendapatan agregat, efek redistribusinya menyerupai faktor produksi dalam negeri yang kerugian efisiensinya dapat lebih besar secara keseluruhan seperti kenaikan kesejahteraan domestik. Ini merupakan hasil teoritis yang penting, namun negara harus memperingatkan penggunakan kebijakan perdagangan untuk meredistribusi pendapatan dari modal asing: dalam jangka panjang, modal bisa ditarik mundur melalui penyusutan, jika tidak ada yang lain.



21.5    EFEK HUBUNGAN PERDAGANGAN,  MASALAH TRANSFER, DAN KESEJAHTERAAN GLOBAL
Model sederhana di bagian sebelumnya telah dibangun sedemikian rupa sehingga perdagangan faktor tidak berpengaruh pada harga komoditi keseimbangan. Pada bagian ini, kita secara singkat mengeksplorasi konsekuensi dari asumsi dengan santai. Kondisi perdagangan  (perubahan harga komoditas) mempengaruhi pembagian keuntungan dari perdagangan antar negara, seperti yang telah kita catat beberapa kali dalam buku ini, terutama dalam bab tentang teknologi sebagai dasar untuk perdagangan dan dalam bab tentang tarif. Kondisi perdagangan akan selalu menguntungkan satu negara dan merugikan yang lain. Jadi, perubahan dalam hal perdagangan diinduksi oleh faktor aliran atau perubahan lain yang menyiratkan beban tambahan atau manfaat disamping perubahan utama.
Analisis dari efek atau kondisi perdagangan sering disebut sebagai  "masalah transfer" dan biasanya dilakukan sehubungan dengan hadiah unilateral (pemberian secara sepihak) atau transfer uang atau komoditi dari satu negara ke negara lain, meskipun prinsipnya persis sama seperti pada kasus gerakan faktor. (Masalah yang sebenarnya dibahas berkaitan dengan pembayaran ganti rugi perang setelah Perang Dunia I.)
Misalkan Negara F mmberikan hadiah uang atau komoditas untuk Negara H, atau beberapa faktor meninggalkan F untuk ditinggalkan pada H. Negara H sekarang memiliki daya beli yang lebih besar dan Negara F kurang daya beli.
Asumsikan lebih lanjut bahwa Negara H mengimpor Y dan mengekspor X. Efek dari transfer ini pada kondisi perdagangan ternyata tergantung pada respon konsumsi warga di setiap negara (di samping respon produksi dalam kasus gerakan faktor).
Misalkan bahwa warga H menggunakan daya beli mereka secara eksklusif untuk pembelian X. Permintaan untuk X akan relatif naik terhadap permintaan untuk Y di Negara H. Misalkan juga bahwa penduduk  F bereaksi terhadap daya beli mereka dengan mengurangi konsumsi Y, konsumsi X secara relatif tetap. Permintaan untuk Y akan turun sehubungan dengan permintaan untuk X di Negera F. Jika kita melihat dua  efek ini kita akan melihat bahwa permintaan dunia untuk X telah bangkit sehubungan dengan Y yang mengikuti pergantian itu. Harga X akan relatif naik terhadap Y, dan Negeri H akan menerima tambahan manfaat dari efek positif hubungan perdagangan.
Hasilnya adalah jika masing-masing negera mempunyai suatu kecenderungan yang tinggi untuk berbelanja pada barang ekspor mereka, hubungan perdagangan cenderung bergerak menuju ke negera yang menerima perpindahan itu. Negara penerima dengan begitu memperoleh lebih dari jumlah yang ditransfer, dan negera pengirim mengalami kerugian lebih dari jumlah yang ditransfer. Negera penerima menerima suatu manfaat tambahan dan negara pengirim menerima suatu beban tambahaan. Jika masing-masing negera mempunyai suatu kecenderungan tinggi untuk berbelanja pada brang impor, berlaku kebalikannya.
Dari segi pandangan dunia secara keseluruhan menghasilkan, bahwa efek negatif hubungan perdagangan yang dialami oleh satu negera diimbangi dengan efek positif hubungan perdagangan dari negeri lain . Jadi, pendapatan riil dunia tidaklah berubah karena efek hubungan perdagangan. Efek hungungan dagang dapat dinyatakan dalam hubungan impor dan ekspor, maka mari kita nyatakan dalam X . Dapat ditunjukkan bahwa efek hubungan dagang kira – kira sama untuk kelebihan persediaan untuk X , perubahan pada  harga X  dimana Xc dan Xp adalah jumlah X yang dikonsumsi dan diproduksi berturut-turut. Jika X diekspor, ( Xp - Xc)> 0, terjadi kenaikan pada harga relatif X, p*, meningkatkan kesejahteraan. Jika X di impor , iXp- Xc)< 0, terjadi kenaikan pada p*,  mengurangi kesejahteraan.
Pada dua negara di dunia, barang ekspor satu negera harus memenuhi impor negeri lain . Jadi, jika kita menggabungkan efek hubungan dagang untuk H dan F, kita akan mempunyai suatu efek hubungan dagang dunia :
                                                (21.12)
Karena = - , konsekwensinya adalah bahwa kita dapat mengabaikan hubungan dagang ketika membicarakan tentang efek mobilitas faktor bagi dunia secara keseluruhan.
Dari segi pandangan dunia secara keseluruhan, efek kesejahteraan adalah sama seperti yang dibahas pada bagian yang lebih awal. Jika negara-negara tidak mempunyai distorsi tarif atau pajak lain, pergerakan faktor dijamin meningkatkan total pendapatan dunia dengan menciptakan keuntungan untuk kedua negara. Jika pada sisi lain, pergerakan faktor dipengaruhi oleh distorsi pajak, satu negera mungkin mengalami efek negatif seperti dibahas bagian yang sebelumnya, dan pendapatan riil dunia berkurang. Kita sudah melihat beberapa kali dalam buku ini, tidak hanya penyimpangan yang menyebabkan kerugian kesejahteraan, tetapi mereka mungkin juga untuk selanjutnya mengalami kerugian ketika dikombinasikan dengan perdagangan bebas pada barang-barang dan faktor – faktor.

21.6   PERDAGANGAN FAKTOR  DAN PERDAGANGAN KOMODITI SEBAGAI PENGGANTI SUBSITUSI
Beberapa bagian sebelumnya telah difokuskan pada efek kesejahteraan faktor mobilitas. Dalam bagian ini dan berikutnya kita akan fokus pada cara-cara di mana gerakan factor mempengaruhi jumlah perdagangan dunia dalam komoditas. Jika perdagangan faktor mengarah pada pengurangan jumlah perdagangan komoditas, kita mengatakan bahwa factor  perdagangan dan perdagangan komoditas adalah substitusi. (yaitu, pertukaran faktor dapat menggantikan peranan biasanya dimainkan oleh komoditas pertukaran). Jika gerakan factor menyebabkan peningkatan volume perdagangan komoditas, kita mengatakan bahwa faktor perdagangan dan perdagangan komoditas ini melengkapi.
Pertimbangkan model dasar Heckscher-Ohlin, dengan dua barang (X dan Y) yang diproduksi oleh dua negara (H dan F) menggunakan teknologi yang sama dan faktor K dan L. Misalkan awalnya ada perdagangan bebas (dan tidak ada biaya transportasi) pada komoditas tetapi itu faktor yang tidak dapat diperdagangkan. Asumsikan bahwa faktor pendukung dari kedua negara sama yang cukup bahwa kedua Negara memproduksi kedua barang dalam perdagangan bebas.
Dalam situasi ini, perdagangan bebas akan menyamakan harga-harga factor antar negara, seperti kita bahas pada Bab 8 (Gambar 8.8). Kondisi ini ditunjukkan pada Gambar. 21.3. Dengan teknologi yang sama dan dengan harga komoditas disamakan oleh perdagangan, unit-nilai isokuan untuk X dan Y berada dalam posisi yang sama bagi kedua negara. Masing - masing negara mengadopsi proporsi faktor A untuk Y dan B untuk X pada rasio faktor-harga umum {w/r}*.
GAMBAR
21.3
Faktor harga penyamaan.
L
$1 of  Y
$1 of X
K
 








Dalam hal ini, tidak ada insentif untuk perdagangan faktor; semua keuntungan dari perdagangan yang diambil melalui perdagangan komoditas. Misalkan bahwa Negara H  telah mengimpor Y (yaitu, Negara H relatif modal langka) dan sehingga negara H sekarang tempat mengimpor tarif pada Y Hal ini menimbulkan harga Y di negara H relatif terhadap harganya pada F: (PxPy) h < (Px Py) f. Hal ini bergeser ke kiri isokuan unit-nilai untuk Y di H: dengan harga Y lebih tinggi, unit fisik lebih sedikit dari K dan L yang dibutuhkan untuk menghasilkan senilai satu dolar X Hal ini ditunjukkan pada Gambar. 21,4. H memiliki keseimbangan faktor rasio harga (w / r) h sementara F memiliki keseimbangan faktor-rasio harga (w / r) f. Negara H Tarif barang adalah padat modal telah meningkatkan pengembalian untuk modal dan menurunkan
kembali ke tenaga kerja di H relatif terhadap F.
Sekarang anggaplah bahwa kita mengizinkan perdagangan faktor. Negara H akan mengimpor modal dan / atau ekspor tenaga kerja. Hal ini menyebabkan rasio faktor yang digunakan di negara untuk memusatkan dan mengurangi perdagangan komoditas sebagai faktor langka di setiap Negara menjadi kurang langka dan faktor berlimpah menjadi kurang berlimpah. Tetapi faktor harga di kedua negara tidak dapat memulai untuk memusatkan selama masih ada perdagangan komoditas karena tarif mempertahankan perbedaan harga komoditas yang pada gilirannya menentukan perbedaan factor harga. Faktor perdagangan akan terus hingga seluruh komoditi perdagangan dapat dihilangkan. Setelah perdagangan komoditas dapat dihilangkan, keseimbangan harga komoditas akan ditentukan dalam masing-masing negara secara independen danakan tergantung pada pasokan relatif dari modal dan tenaga kerja. Keuntungan terus dari modal dan hilangnya tenaga kerja di H menyebabkan penurunan dalam harga relatif Y barang padat modal  dan peningkatan dalam harga relatif X barang padat karya. Karena sebaliknya yang terjadi dalam F, rasio harga komoditas bertemu di kedua negara. Seperti ditunjukkan dalam Gambar. 21.3, harga-harga faktor berkumpul di kedua negara pada titik yang sama persis karena harga komoditas mereka bertemu.
GAMBAR 21.4
untuk Faktor harga yang tidak merata karena tarif pada Y di negara H. 
K
L
Y
Af
X
0
Bf

(
Bh
Y’
Ah
 







Mundell (1957) menunjukkan bahwa faktor-bebas yang dihasilkan ekuilibrium perdagangan adalah persis sama dengan ekuilibrium komoditi perdagangan bebas dalam semua aspek penting. Komoditas dan faktor harga harus sama dalam setiap kasus. Dengan harga factor dan komoditi yang sama, pendapatan dan utilitas dari semua agen harus sama. Nilai perdagangan komoditas (atau alternatifnya, nilai dari faktor-faktor yang terkandung dalam perdagangan komoditas) harus sama dengan nilai perdaganganfaktor-faktor keseimbangan perdagangan bebas. Dalam hal ini, perdagangan barang dan faktor tersebut adalah substitusi.
Kesimpulan Mundell agak ekstrim, tapi itu menunjukkan hasil yang sangat umum. Dalam situasi lain, keuntungan dari perdagangan tidak dapat sepenuhnya habis oleh barang-barang perdagangan saja atau faktor saja. Sebagai contoh, dalam dua barang, tiga faktor , model factor-khusus, perdagangan dua barang tidak bisa menyamakan harga dari tiga faktor. Jadi, ada keuntungan tambahan yang akan diambil dari perdagangan faktor. Namun, kita biasanya mendapatkan hasil Mundell hasil bahwa perdagangan barang dan faktor tersebut adalah substitusi dalam arti perdagangan mengijinkan di dalam faktor mengurangi perdagangan barang. Anggaplah, misalnya, bahwa dua negara memiliki persediaan tenaga kerja yang sama tapi yang satu memiliki lebih X-sektor modal dan satu memiliki lebih Y-sektor modal. Dalam Bab 9, kita menunjukkan bahwa dalam kasus ini, setiap negara akan memilikiharga yang relatif rendah untuk jenis modal yang dalam pasokan berlimpah. Jika factor  perdagangan modal sekarang diizinkan, masing-masing jenis dari modalakan bergerak dari tempat melimpah ke tempat yang langka. Perdagangan faktor kemudian akan mengurangi (pengganti bagi) perdagangan komoditas.

21.7 FAKTOR GERAKAN DAN PERDAGANGAN KOMODITI SEBAGAI  PELENGKAP
Sekarang mempertimbangkan situasi yang sangat berbeda di mana perdagangan disebabkan oleh perbedaan dalam produksi teknologi. Mengasumsikan kedua negara, H dan F, dengan faktor pendukung identik. Asumsikan juga sehingga H dan F memiliki teknologi yang sama untuk memproduksi Y, tetapi bahwa Negara H memiliki teknologi superior untuk memproduksi X. Hal ini diasumsikan bahwa Negara H,  X isokuan memiliki bentuk yang sama seperti isokuan X untuk Negara F, tetapi bahwa bekas dinomori sehingga lebih banyak output dihasilkan dari input yang sama (ini disebut "Hicks-netral" keunggulan teknis,dinamai John Hicks).
Situasi tersebut tampak pada Gambar. 21,5 dan 21,6. Dua hal yang pertama asumsi bersama-sama mengimplikasikan bahwa negara telah identik Edgeworth-Bowley kotak dan kurva kontrak identik dalam Gambar. 21,6. Tapi batas produksi mereka berbeda, seperti ditunjukkan pada Gambar. 21,5. Y Xf memberikan perbatasan produksi untuk F. Negara H dapat menghasilkan jumlah maksimum yang sama jumlah Y tapi lebih X, sehingga perbatasan H diberikan oleh    h.
Misalkan bahwa Qf  dalam Gambar. 21,5 dan 21,6 menghasilkan titik produksi F dalam ekuilibrium perdagangan bebas. Jika H faktor dialokasikan dengan cara yang sama pada Gambar. 21,6 (titik Qf ) H akan berada di titik A pada Gambar. 21,5, menghasilkan jumlah yang sama Y tetapi lebih X. Hal ini tidak dapat menjadi kesetimbangan untuk H karena biaya marjinal produksi X akan kurang dalam H relative pada F. Hal ini karena, dimulai di Qf pada Gambar 21.6, faktor lebih sedikit dibutuhkan untuk unit tambahan X di Negara H daripada di Negara F karena teknologi H unggul. Jadi, jika  pfx = MC* pada Gambar. 21,6, maka kita harus memiliki phx  > MC* di Qf. Keseimbangan untuk H harus berada pada titik Qh seperti di Gambar 21,5 dan 21,6.
0
X
h
Y
Cf
A
P*
Qf
f
Ch
P*
Qh
 







Jika negara-negara yang memproduksi di Qf dan QH pada Gambar. 21,5 dan 21,6, kita dapat menyimpulkan dua hal. Pertama, Negara H harus mengekspor X dan mengimpor Y (Gambar 21.5). Kedua, rasio upah-sewa harus lebih tinggi Di H (Gambar 21,6) karena rasio modal-tenaga kerja ada lebih tinggi. Kasus ini berbeda dari yang dipertimbangkan dalam bagian sebelumnya di sini, setiap negara akan memiliki harga yang relatif tinggi untuk faktor digunakan secara intensif dalam industri ekspor.
GAMBAR 21,6
Keseimbangan tanpa perdagangan faktor.

Jika kita mengizinkan faktor untuk bermigrasi, tenaga kerja akan mengalir ke Negara H dan / atau modal akan diekspor ke negara F, selama kita mempertahankan asumsikita bahwa X adalah padat karya. Situasi yang sesuai berlaku, tentu saja, di Negara F.
Hasil dari faktor mobilitas adalah bahwa setiap negara menjadi relatif lebih baik-diberkahi dengan faktor digunakan secara intensif dalam industri ekspor. Ini menambahkan Heckscher-Ohlin, atau faktor proporsi, dasar untuk perdagangan yang cenderung untuk memperkuat dasar bagi perdagangan disebabkan oleh perbedaan dalam teknologi. Faktor mobilitas kemudian dapat  menyebabkan peningkatan volume perdagangankomoditas. Negara H sekarang akan mengekspor X tidak hanya karena memiliki teknologi yang unggul tetapi juga karena sekarang relatif baik diberkahi dengan tenaga kerja.
Dalam model sederhana dari usaha berdasarkan perbedaan dalam teknologi produksi, Faktor gerakan dan perdagangan komoditas berubah menjadi pelengkap. Meskipun ini mungkin tampaknya menjadi kasus yang sangat khusus, itu sebenarnya benar bahwa hubungan komplementer berlaku untuk berbagai macam model di mana dasar untuk perdagangan adalah sesuatu yang lain daripada perbedaan dalam faktor pendukung.
Sebagai contoh kedua saling melengkapi, menganggap sederhana, Model simetris ekonomi eksternal berskala diperkenalkan dalam Bab 12. Mengasumsikan bahwa skala ekonomi cukup kuat untuk mengalahkan faktor-intensitas efek seperti himpunan produksi nonconvex. Gambar 21,7 menarik batas-batas produksi yang identik untuk dua ekonomi identik,    . Satu negara mengkhususkan diri dalam Y dan satu di X, masing-masing setengah perdagangan outputnya untuk setengah dari output lain sehingga keduanya mencapaititik konsumsi C dalam Gambar. 21,7. Gambar 21.8 menunjukkan factor pasar, dengan setiap negara memiliki factor identik endowmen E. Negara H Menghasilkan output  dengan faktor-rasio harga (w/r)h dan Negara F menghasilkan   dengan faktor-rasio harga (w/r)f.

GAMBAR 21.7
Spesialisasi untuk dua negara identik dengan hasil yang meningkat.


K
GAMBAR 2.8
Faktor perdagangan membuat faktor kumpulan digunakan dalam produksi yang tidak setara.
L
0

           







Sekarang anggaplah bahwa kedua negara bisa perdagangan faktor. Negara H harus mengimpor L dan ekspor K , sebaliknya untuk Negara F. Faktor harga yang menyamakan setelah H mencapai titik Eh, memproduksi  h, dan F mencapai titik Ef, memproduksi  f pada Gambar. 21,8. Output dari kedua barang telah meningkat, dan tingkat produksi baru sesuai dengan titik  dan h dalam Gambar. 21,7. Kedua negara sekarang akan melakukan perdagangan untuk mencapai konsumsititik C' pada Gambar. 21,7. Faktor perdagangan telah menyebabkan peningkatan volume perdagangan1`komoditas dan telah menyebabkan perbedaan antara endowmen kedua Negara.

2.8 PENUTUP
Meskipun teori perdagangan internasional secara tradisional berfokus padaperdagangan komoditas, sementara asumsi bahwa faktor-faktor produksi bisa bergerak, gerakan sebenarnya faktor yang sangat penting bagi banyak negara. Misalnya, Kanada dan AS dikembangkan dengan tenaga kerja asingdan modal. Pada paruh kedua abad kedua puluh,  Modal Amerika Utara pada gilirannya telah diekspor. Masalah utama di Kanada baru-baru ini kebijakan internasional digulirkan lebih di seluruh gerakan faktor (investasi asing)dari sekitar perdagangan komoditas. Poin-poin berikut ini merangkum hasil utama dari bab ini.
1.    Negara dapat memperoleh keuntungan bersama oleh aktor perdagangan produksi seperti mereka dapat oleh komoditas perdagangan. Jika harga faktor tidak disamakan antar negara, maka produk marjinal adalah tinggi di mana itu mahal dan rendah dimana itu murah. Pemilik faktor di negara di mana itu murah harus bersedia untuk memasok kenegara lain, dan perdagangan bebas yang lengkap akan menyamakan harga faktor yang
pada titik antara kedua Negara tidak faktor-perdagangan harga. Kedua Negara memperoleh keuntungan .
2.    Mungkin ada beberapa ketidakpastian dalam pola perdagangan seperti yang kitaperhatikan dalam hubungan dengan Gambar. 21,1. Modal-berlimpah, tenaga kerja langka Negara dapat mengekspor barang-barang modal dan impor, ekspor modal dan impor tenaga kerja ,atau ekspor barang dan impor tenaga kerja, sampai di setiap kasus pada ekuilibrium yang sama dalam hal pendapatan, konsumsi, dan kesejahteraan. Meskipun secara teoritis setara dalam banyak kasus, cara-cara alternatifmemanfaatkan keuntungan dari perdagangan sering diperlakukan berbeda dalam prakteknya Beberapa negara keberatan dengan impor modal asing, sementara yang lain menolak kerja imigrasi, yang terakhir menjadi sangatmengganggu pada masyarakat pribumi.
3.    Namun, negara tidak selalu memperoleh keuntungan dari perdagangan yang disebabkan oleh distorsi. Kami memberikan contoh di mana tarif menaikkan harga domestik padat modal yang baik sehingga kembali ke modal. Jika negara kemudian mengizinkan impor modal, modal yang diimpor menghasilkan produksi dalam negeri yang mahal barang dilindungi yang menggantikan barang impor murah. Ini capital inflow, yang dihasilkan oleh tarif distorsi, adalah penurunan kesejahteraan.
4.    Beberapa hasil standar tentang perdagangan dan perlindungan perlu dimodifikasijika ada yang substansial, saham tetap milik asing faktor-faktor produksi dalam ekonomi domestik. Sebuah tarif pada impor barang padat modal mempengaruhi pendapatan nasionalsecara negatif (setidaknya untuk ekonomi kecil), tetapi ada juga efek redistribusi signifikan dalam mendukung modal dan menentang tenaga kerja. Di kasus ini, bagaimanapun, adalah para pemilik modal asing yang menangkap banyak keuntungan, dan karenanya, faktor-faktor dalam negeri yang dimiliki produksi jauh lebih buruk daripada pemeriksaan terhadap pendapatan agregat harus di sarankan.
5.     Dalam banyak kasus, perdagangan faktor menghasilkan perubahan dalam hal komoditas perdagangan, menghasilkan manfaat sekunder bagi negara yang meningkatkan kondisi perdagangan dan biaya sekunder untuk negara yang persyaratan perdagangan memburuk.
Hal ini dikenal sebagai masalah transfer, sebuah istilah yang diciptakan selama  analisis Perang Dunia I reparasi pembayaran.
6.    Perdagangan faktor dan perdagangan barang substitusi dalam banyak model, termasuk model Heckscher-Ohlin. Dengan ini kita berarti memungkinkan perdagangan faktor-faktor mengarah pada penurunan dalam volume perdagangan barang. Pengganti Istilah ini juga digunakan dalam arti kesejahteraan ketika keuntungan dari perdagangan dapat ditangkap melalui perdagangan baik barang atau faktor. Dalam prakteknya (seperti yang terjadi dalam contoh kita tentang model faktor spesifik), perdagangan barang saja jarang menyetarakan harga-harga faktor, menunjukkan bahwa ada keuntungan dieksploitasi lebih lanjut dari perdagangan faktor. Memungkinkan perdagangan dalam faktor-faktor
menambah keuntungan kesejahteraan tetapi juga dapat mengurangi volume perdagangan komoditas.
7.    Banyak contoh dapat dibangun di mana perdagangan barang dan perdaganganfaktor-faktor yang melengkapi dari segi volume perdagangan. Jika, misalnya, negara relative Identik Faktor endowmen tapi Hicks-netral perbedaan dalam teknologi, maka setiap negara harus mengimpor faktor digunakan secara intensif dalam industri yang memiliki keunggulan teknologi. Hal ini membuat faktor pendukung relatif tidak seimbang dan menyebabkanpeningkatan volume perdagangan komoditas. Contoh lain dapat ditemukan dalam increasing-returnscontoh dari Gambar. 21,7 dan 21,8. Jika negara-negara yang khusus dan memiliki endowmen identik faktor relatif, maka setiap
negara akan memiliki harga yang relatif tinggi untuk faktor yang digunakan dalam industri ekspor. Memungkinkan perdagangan faktor akan menyebabkan perbedaan rasio faktor dapeningkatan volume perdagangan.


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.